"PLN menyayangkan sikap masyarakat di Kualanamu yang meminta pembangkit listrik 30 MW dimatikan, apalagi di tengah kondisi kurangnya pasokan listrik di daerah tersebut," ucap Manajer Senior Komunikasi Korporat PT PLN (Persero) Bambang Dwiyanto kepada detikFinance, Minggu (23/2/2014).
Bambang mengungkapkan, masyarakat sekitar meminta PLTD tersebut dimatikan, dengan alasan suara bising yang ditimbulkan oleh pembangkit listrik PLN.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pihaknya tak tinggal diam menghadapi tuntutan masyarakat tersebut. Apalagi krisis listrik di Sumbagut belum tuntas.
"PLN sedang siapkan peredam dan akan segera selesai. Kami sangat berharap masyarakat bisa menerima kondisi ini, karena tambahan pasokan 30 MW sangat berarti bagi masyarakat Sumatera Utara," tambahnya.
Terkait permintaan, Menteri BUMN Dahlan Iskan meminta Direksi PT PLN (Persero) segera mengatasi masalah krisis listrik di Medan, Sumatera Utara dan daerah sekitarnya. Menurut Bambang, pihak PLN sudah berupaya mengatasi krisis listrik di Sumbagut.
"Upaya-upaya menambah kecukupan pasokan listrik di Sumatera Utara terus dilakukan. Setelah beberapa waktu lalu PLN secara darurat melakukan sewa diesel," ujarnya.
Bambang mengatakan, selain itu PLN juga terus mendorong penyelesaian pembangkit listrik yang target penyelesaiannya molor.
"PLTU Nagan Rata untuk 1 unit mulai test dan sudah menghasilkan listrik, dalam waktu dekat PLTU Labuan Angin akan selesai perbaikan dan mulai operasi minggu depan dan akan menambah pasokan sekitar 200 MW. Dengan masuknya listrik dari PLTU-PLTU tersebut diharapkan krisis listrik di Sumatera Utara segera teratasi," ungkap Bambang.
(rrd/hen)