"Ada 3 perusahaan yang mau bangun smelter tembaga, yakni PT Aneka Tambang Tbk (Antam), PT Indosmelt, dan PT Nusantara Smelting," ujar Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian ESDM, R Sukhyar dihubungi wartawan, Selasa (4/3/2014).
Smelter yang akan dibangun 3 perusahaan tersebut untuk mengolah mineral tembaga, sementara pasokan bahan baku dari produksi konsentrat tembaga dari Freeport dan Newmont.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, akan timbul masalah bila 3 perusahaan tersebut sama-sama membangun. Karena kapasitas total pengolahan 3 smelter tersebut akan berlebihan atau pasokan bahan baku konsentrat tembaga kurang.
"Freeport produksi konsentranya sebanyak 2,5 juta ton per tahun, sedangkan Newmont hanya 300.000 ton per tahun, total mencapai 2,8 juta ton. Sementara jika 3 smelter tersebut dibangun, kapasitas totalnya mencapai 3,6 juta ton, artinya defisit pasokan," ungkap Sukhyar.
Sukhyar menambahkan, pemerintah tidak ikut campur urusan siapa yang harus mengalah untuk tidak membangun smelter. Sukhyar memperilakan ketiga perusahaan tersebut tender ke Freeport dan Newmont.
"Makanya kita ngak ikut campur, mereka saja yang putuskan, itukan Public Private Partnership, silakan lah kalau Freeport mau memasok ke semua atau hanya dua perusahaan," tutupnya.
(rrd/dnl)











































