Hal tersebut dikatakan oleh Senior Associate of The Asia Program at the Carnegie Endowment for International Peace, Washington DC Vikram Nehru dalam sebuah diskusi di kawasan Mega Kuningan, Jakarta, Senin (17/3/2014).
"Yang saya tahu menaikan harga BBM adalah perintah penting untuk masa depan. Dan subsidi BBM bukan hanya buruk bagi budget fiskal, tapi juga akan berdampak buruk terhadap efisiensi penggunaan energi," kata Vikram.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya pikir dari semua sudut yang saya lihat soal ini, adalah sebuah solusi yang sangat baik untuk mengurangi subsidi energi dan konsekuensinya harus memberikan bantuan bagi rakyat miskin yang mungkin akan terpukul dengan kenaikan harga ini," katanya.
Dikatakan Vikram, kebijakan itu sudah pernah dilakukan oleh pemerintah. Maka ke depannya, demi meningkatkan perekonomian negara, kebijakan yang sama perlu diambil.
"Ini yang sudah dilakukan. Sudah terbukti. Ke depan, ini akan sangat berguna bagi Indonesia," jelasnya.
Anggaran subsidi BBM bisa dialihkan untuk pembangunan infrastruktur. Vikram juga menyoroti infrastruktur di Indonesia yang masih ketinggalan. Hanya 3% anggaran dari GDP digunakan untuk infrastuktur di Indonesia. Dia membandingkan dengan negara India yang sudah mencapai 7% dan China yang 10%.
"Kalau kita bisa sampai 7-8% itu sudah sangat baik," tutupnya.
(zul/ang)











































