"Proyek ini sudah ditunggu PLN selama 6 tahun. Harapannya realisasi pembangunan pipa gas dari BNBR (Bakrie & Brothers) dapat memasok ke PLTGU Tambak Lorok di Semarang. Tapi, sampai saat ini tidak kunjung dibangun," kata Ketua Umum DPP Serikat Pekerja (SP) PLN Deden Adhityadarma dalam keterangan tertulisnya, Jumat (11/4/2014).
Akibat belum selesainya proyek tersebut, PLN kehilangan kesempatan untuk menghemat Rp 3 triliun, artinya dengan menunggu 6 tahun, PLN mengalami pemborosan Rp 18 triliun hanya untuk PLTGU Tambak Lorok saja.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bila tidak ada lagi perusahaan yang menyatakan kesanggupannya untuk membangun dalam waktu tertentu dengan harga wajar, maka SP PLN meminta pemerintah beri kesempatan pada PLN untuk membangun sendiri pipa Kepodang-Tambak lorok," tegas Deden.
Deden menambahkan, SP PLN mengultimatum dalam waktu 7x24 jam sejak tuntutan ini tidak diperhatikan pemerintah, maka SP PLN akan mogok kerja diseluruh instansi PLN di Indonesia.
"Kami SP PLN seluruh Indonesia yang menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari PLN, merasakan begitu sulitnya Perusahaan Negara seperti PLN milik rakyat ini untuk mendapatkan energi primer yang murah dan bersih untuk Pembangkit-pembangkitnya," ucapnya.
Seperti diketahui, 2011 subsidi listrik sebesar Rp 93 triliun, pada 2012 meningkat Rp 103 triliun dan 2013 sebesar Rp 101 triliun plus rugi bersih PLN Rp 29,5 triliun.
"Kerugian itu adalah karena mengkonsumsi BBM yang mahal, yang akhirnya berdampak terhadap pemborosan di PLN, karena masih terus minum solar alias salah makan," tutupnya.
(rrd/ang)











































