Direktur Pemasaran dan Niaga PT Pertamina (Persero) Hanung Budya mengungkapkan, ada dua penyebab utama kelangkaan BBM di daerah. Pertama adanya kuota BBM subsidi. Seperti diketahui kuota nasional diputuskan antara pemerintah dan DPR, di mana tahun ini adalah 48 juta kilo liter (KL). Kemudian kuota tersebut dibagi-bagi ke seluruh kabupaten/kota.
"Ada satu kabupaten di Kalimantan yang pertumbuhan ekonominya mencapai 20% tahun lalu tapi diberi kuota BBM subsidi hanya 6%. Sudah dipastikan masyarakatnya bakal berisik, mengeluh kekurangan BBM subsidi," ungkap Hanung ditemui di Acara APKASI Green Energy and Mining Invesment Forum, di JIExpo, Kemayoran, Jakarta, Selasa (15/4/2014).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini memang seperti telur dengan ayam. Namun jika pemerintah daerah mengalokasikan anggaran untuk pembangunan SPBU, tentu kelangkaan bisa teratasi. Jika di daerah ada SPBU, tinggal meminta kuota BBM subsidi ke BPH Migas, selanjutnya Pertamina akan memasok BBM subsidi ke SPBU itu," paparnya.
(hds/hds)