"RFID tahap pertama memang kita konsentrasikan di DKI Jakarta, dan akan segera beroperasi. Kemudian kita akan konsentrasi di Kalimantan," kata Direktur Pemasaran dan Niaga PT Pertamina Hanung Budya kepada detikFinance akhir pekan ini.
Hanung mengatakan, dipilihnya Kalimantan karena selama ini banyak kendaraan pertambangan dan perkebunan di kawasan tersebut yang masih memakai BBM subsidi. Padahal, sesuai Peraturan Menteri ESDM Nomor 1 Tahun 2013, dua jenis kendaraan itu dilarang menggunakan BBM subsidi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Alasan RIFD di pasang di kendaraan solar karena di Kalimantan sering terjadi penyalahgunaan solar subsidi oleh kendaraan pertambangan dan perkebunan. PT Pertamina pernah melakukan uji coba RFID di Kalimantan, hasilnya penyalahgunaan BBM subsidi khususnya solar oleh dua jenis kendaraan itu bisa dicegah.
"Kita pernah uji coba di sana, terbukti langsir (beli BBM subsidi di SPBU lalu dijual ke industri atau pertambangan) hampir tidak ada lagi. Karena dengan RFID itu mobil yang ngisi di SPBU tercatat plat nomornya, tercatat transaksi pembeliannya. Jika mencurigakan bisa menjadi bukti awal polisi untuk memeriksa mereka," tutupnya.
(rrd/hen)











































