Ketua Dewan Pertimbangan Presiden Bidang Ekonomi dan Lingkungan Hidup Emil Salim berpikiran sama. Menurutnya, subsidi BBM saat ini sudah harus dicabut. Penghematan dari subsidi ini dialihkan untuk membangun infrastruktur, khususnya di Indonesia Timur.
"Cabut itu subsidi BBM, tidak penting, lebih baik untuk insentif investor yang mau membangun wilayah Indonesia Timur, biar pembangunan merata tidak hanya Jawa," kata Emil ditemui di acara Indonesia Green Infrastructure Summit 2014, Ritz Carlton-Pacific Placa Jakarta, Rabu (30/4/2014).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Subsidi BBM itu kasih insentif ke investor misalnya kargo, kalau kargo mereka kurang banyak, sisa biaya angkut bisa ditanggung pemerintah, sehingga banyak kapal pengirim logistik yang hilir mudik di sana, sekarang ini kan berangkan bawa barang balik kosong, kan rugi," ucapnya.
Pada kesempatan itu, Emil juga menyinggung soal penerbangan perintis yang harus dikembangkan di Indonesia Timur. Dia mengatakan, bisnis pesawat perintis baru akan balik modal bila dalam setiap penerbangan terisi 12 kursi.
"Kalau hanya 8 kursi, artinya masih rugi, nah 4 kursi ini yang ditanggung pemerintah, sehingga pesawat perintis banyak membuka penerbangan di pelosok Papua dan lainnya, jadi daerah tersebut bisa lebih berkembang," tutupnya.
(rrd/dnl)











































