"Harusnya penghapusan BBM subsidi itu lebih tepat dilakukan di Bali, karena batas dengan daerah lainnya jauh sekali, karena pulau tersendiri, jadi kalau dihapus, orang nggak bisa lari ke SPBU di lain daerah," ucap Ketua Umum Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas) Eri Purnomo Hadi kepada detikFinance, Jumat (2/5/2014).
Eri mengungkapkan, Bali merupakan daerah wisatawan yang banyak sekali dikunjungi turis asing.
"Di sana kan daerah wisata, banyak bule ke sana, banyak pula bule yang sewa mobil dan motor di sana, masa kendaraan yang di sewa bule pakai BBM subsidi juga, harusnya dihapus segera BBM subsidi di Bali buat apa ada BBM subsidi di sana," ungkapnya.
Seperti diketahui, Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama (Ahok) pernah melontarkan wacana menghapus subsidi BBM khusus di wilayah ibu kota. Hal tersebut direspons BPH Migas dengan mengurangi jatah BBM subsidi DKI Jakarta.
Untuk jatah premium DKI Jakarta di 2013 sebanyak 2.213.720 kiloliter (KL), di 2014 ini dikurangi menjadi hanya 2.168.085 KL. Sedangkan untuk jatah solar subsidi, dari 905.316 KL di 2014 menjadi hanya 787.211 KL di 2014.
(rrd/dnl)











































