"Paling penting adalah bagaimana memberikan pengertian kepada masyarakat bahwa ini adalah urgent," tegas Direktur Divisi Energi, Sumber Daya Mineral, dan Pertambangan Bappenas, Montty Girianna kepada detikFinance, Jumat (9/5/2014).
Kajian reformasi subsidi BBM, lanjut Montty, sudah tersedia. Namun karena banyak faktor, kebijakan itu tak kunjung teralisasi. Salah satunya adalah penolakan dari masyarakat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari sosialisasi tersebut, nantinya dapat diukur soal kesiapan masyarakat. Dengan begitu, dalam kurun waktu 5 tahun ke depan presiden seharusnya sudah dapat menghapus subsidi BBM.
"Saat masyarakat siap, kita harus kurangi sedikit-sedikit. Kalau bisa dalam 5 tahun yang akan datang hilang," kata Montty.
Selama ini, sebagian besar subsidi ternyata tidak tepat sasaran. Penerima subsidi banyak yang merupakan masyarakat menengah-atas.
Setiap tahun negara mengalokasikan anggaran ratusan triliun rupiah untuk belanja subsidi. Untuk tahun ini saja, anggaran subsidi BBM mencapai Rp 210,7 triliun.
Β
(mkl/hds)











































