Agus menyebutkan bahwa belanja subsidi setiap tahunnya mencapai 20% dari belanja negara. Anggaran yang begitu besar, tetapi tidak tepat sasaran karena yang menikmatinya adalah mereka yang mampu.
"Subsidi 20% dari fiskal itu sudah sangat memberatkan dan perlu dikendalikan. Harus diketahui bila subsidi itu dikurangi bukan berarti tidak memperhatikan orang miskin, karena yang menikmati selama ini adalah orang kaya," ungkap Agus dalam peluncuran Mandiri Institut di Hotel Four Seasons, Kuningan, Jakarta, Senin (12/5/2014).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Subsidi dikurangi dan dialihkan adalah cara yang lebih baik. Jadi bukan harga yang disubsidi, tapi hal lain yang lebih dirasakan oleh orang miskin. Kalau hanya dengan harga itu cuma dinikmati orang kaya, bukan orang miskin," jelasnya.
Salah satu kebijakan yang menyentuh masyarakat miskin, tambah Agus, adalah pengendalian inflasi dari harga pangan. Bila harga pangan terkendali, maka akan membuat orang miskin tidak perlu menghadapi ketidakpastian dari gejolak inflasi.
Β
(mkl/hds)











































