Senior Vice President Upstream Bussines Development Pertamina Danie S. Tampubolon mengatakan, ekspansi ke luar negeri merupakan salah satu strategi untuk meningkatkan prodiksi minyak mentah.
"Pertamina menargetkan 70% akuisisi berasal dari aset di luar negeri, karena di dalam negeri jumlahnya tidak terlalu besar," kata Danie di acara Workshop Media Pertamina, di Sentul, Bogor, Kamis (15/5/2014).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Akhir Desember 2013 Pertamina juga berhasil akuisisi aset blok minyak yang ada di Aljazair dan Irak," katanya.
Ia menambahkan, dari blok minyak di Aljazair Pertamina telah peroleh sekitar 23.000 bopd dan ditargetkan sebesar 25.000 bopd tahun ini. Adapun, di Irak Pertamina memiliki hak partisipasi sebesar 10%, sedangkan produksi lapangannya ditargetkan akan meningkat dari 400.000 bopd tahun ini menjadi 1,6 juta bopd pada 2020.
"Minyak-minyak yang didapat dari sumur minyak di luar negeri kita bawa pulang ke Indonesia, tujuannya untuk meningkatkan produksi minyak nasional. Minyak dari Aljazair dibawa ke Kilang Cilacap dan Kilang Balongan," ujarnya.
Danie menambahkan lagi, perusahaannya akan memprioritaskan rencana akuisisi pada aset-aset yang dapat segera memberikan tambahan produksi minyak kepada Pertamina, yaitu blok-blok yang sudah berproduksi dan atau dalam tahap pengembangan serta memiliki cadangan minyak yang signifikan.
"Ini dilakukan untuk mencapai target produksi 2,2 juta boepd pada 2025 dengan target kontribusi mencapai 600.000 boped," tutup Danie.
(rrd/hen)











































