"Perputaran dana Pertamina yang didapat 80% ada di downstream seperti pengolahan (kilang), distribusi BBM, dan elpiji serta lainnya," kata Direktur Hulu Pertamina Muhammad Husein di acara Workshop Media Pertamina, di Sentul, Bogor, Jumat (16/5/2014).
Walau tahun lalu menyetor pendapatan negara Rp 66,11 triliun dan tahun ini Rp 77,72 triliun, namun bisnis di sektor hilir membuat Pertamina cukup stres karena mengeluarkan banyak biaya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tidak hanya distribusikan BBM subsidi saja yang berat, kita semua tahun distribusikan elpiji saja kita tahun ini bakal rugi Rp 5 triliun, pertanyaanya? Siapa yang mau distribusikan BBM dan elpiji rugi? Kalau bukan Pertamina siapa lagi yang rela susah payah menjadi tulang punggung pemasok energi negara ini," tutup Husein.
Vice Presiden Corporate Communication Pertamina Ali Mundakir menambahkan, tahun lalu Pertamina mengalami kerugian dalam mendistribusikan BBM subsidi.
"Tahun lalu rugi, nanti saya kasih datanya, itu belum lagi kita harus pendam dana triliunan untuk menjaga stok BBM, itu belum lagi pembayaran BBM subsidi menunggak," kata Ali.
(rrd/dnl)











































