Presiden Indonesia Petroleum Assosiation (IPA) Lukaman Mahfoedz mengatakan, konvensi dan pameran yang berlangsung 3 hari ini bertujuan untuk memperoleh masukan atau rekomendasi, dalam menjawab tantangan eksplorasi dan produksi industri migas di tanah air dari para pakar berpengalaman.
"Ada 2.400 praktisi yang berkompetan dalam industri migas dari dalam maupun luar negeri akan berbagi pengalaman terbaik dalam aktivitas eksplorasi dan produksi (migas)," ujar Lukman dalam laporannya pada acara tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dalam konvensi dan pameran kali ini akan dibahas 186 makalah ilmiah dalam 37 teknikal sesi," ujarnya.
Acara ini dihadiri oleh sekitar 25 negara, dan diharapkan akan terkumpul rekomendasi terbaik. Secara garis besar, tantangan yang dihadapi Indonesia dalam kegiatan eksplorasi dan produksi migas terdiri dari dua hambatan utama.
"Tantangan produksi dan eksplorasi migas di Indonesia adalah rata-rata ketersediaan cadangan migas di Indonesia berada di lepas pantai (offshore) dan laut dalam, sehingga membutuhkan skill khusus dalam melakukan eksplorasi," ungkapnya.
Tantangan berikutnya, lanjut dia, berada di ranah hukum. "Investasi migas adalah investasi padat modal dan tinggi risiko, padat teknologi dan berjangka panjang. Sehingga memerlukan kesungguhan oleh semua pihak dalam penerapan sesuai dengan kontrak yang telah disepakati," sambung Lukman.
Dalam laporannya tersebut, Lukman juga menyampaikan, dalam acara yang diklaim sebagai yang terbesar se-Asia Tenggara ini turut dihadiri Menteri Energi dan Sumberdaya Mineral (ESDM) Jero Wacik, Wakil Presiden Boediono, sejumlah pejabat teknis di bidang migas serta puluhan ribu pengunjung lainnya.
"Konvesi kali ini diikuti oleh peserta pameran yang akan diikuti oleh 290 perusahaan baik dalam dan luar negeri juga dihadiri institusi pemerintah, institusi keuangan dan institusi lainnya. Dalam konvesi dan pameran kali ini akan diramaikan oleh 20.000 pengujung. Semua ini menjadikan IPA ke 38 ini menjadi IPA terbesar dalam sejarah IPA di Indonesia dan juga yang terbesar di wilayah Asia Tenggara," pungkasnya.
(dnl/dnl)











































