Tak Datang Rapat Bahas Subsidi BBM di DPR, ke Mana Jero Wacik?

Tak Datang Rapat Bahas Subsidi BBM di DPR, ke Mana Jero Wacik?

- detikFinance
Senin, 26 Mei 2014 16:25 WIB
Tak Datang Rapat Bahas Subsidi BBM di DPR, ke Mana Jero Wacik?
Jakarta - Rapat pembahasan APBN Perubahan (APBN-P) 2014 antara pemerintah dan Bank Indonesia (BI) dengan Badan Anggaran (Banggar) DPR hari ini ditunda, karena Menteri ESDM Jero Wacik tidak datang. Ke mana Jero?

Menteri Keuangan Chatib Basri yang hadir dalam rapat di Banggar tersebut mengatakan permohonan maafnya, karena Jero tidak bisa hadir dalam rapat yang membahas pembengkakan subsidi BBM ini.

Memang diperkirakan subsidi BBM di tahun ini akan naik menjadi Rp 285 triliun, naik dari rencana awal Rp 210 triliun.

"Kami ingin menyampaikan permohonan maaf, dalam pembicaraan yang lalu Menteri ESDM membahas isu krusial subsidi BBM, tentunya berbagai langkah kami anggap perlu dibicarakan terkait upaya pembahasan volume yang akan berpengaruh pada besaran subsidi. Tapi kali ini mohon maaf, Menteri ESDM tidak ikut dalam rapat ini karena menghadiri wisuda di sekolah tinggi energi Cepu, Jawa Timur," tutur Chatib dalam rapat yang diadakan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (26/5/2014).

Pada situs Kementerian ESDM, Jero memang direncanakan akan menghadiri Wisuda Mahasiswa Akademi Minyak dan Gas Bumi Tahun akademik 2013/2014 di Cepu, Provinsi Jawa Tengah.

Akademi Minyak dan Gas Bumi adalah salah satu unit organisasi di lingkungan Badan Pendidikan dan Pelatihan ESDM, Kementerian ESDM yang tugas dan fungsinya menyelenggarakan pendidikan formal Program Diploma (D) yaitu D1, D2, D3 dan D4 dengan program studi di bidang energi dan sumber daya mineral.

Menanggapi ketidakhadiran Jero ini, Ketua Banggar DPR Ahmadi Noor Supit mengatakan, Kementerian ESDM penting untuk hadir karena membahas soal subsidi BBM yang membengkak. Selain Jero, Banggar juga menyesalkan ketidakhadiran Gubernur BI Agus Martowardojo.

Anggota Banggar Dolfie OFP menilai, Jero mengesampingkan masalah APBN-P. Padahal, terjadinya APBN-P disebabkan pengelolaan subsidi BBM yang tidak tepat oleh Kementerian ESDM.

"Pak Menteri ESDM sepertinya tidak menghargai Banggar dan pembahasan APBN-P. Padahal semua yang terjadi sekarang itu salah satu faktor penyebabnya adalah dari ketidakmampuan ESDM dalam mengelola BBM," terangnya.


(dnl/hds)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads