Subsidi Energi Melonjak, DPR: Minyak Malah Diselundupkan

Subsidi Energi Melonjak, DPR: Minyak Malah Diselundupkan

- detikFinance
Selasa, 10 Jun 2014 11:10 WIB
Subsidi Energi Melonjak, DPR: Minyak Malah Diselundupkan
Jakarta - Ditjen Bea dan Cukai Tanjung Balai Karimun berhasil menggagalkan upaya penyelundupan minyak ke perairan Malaysia sebanyak 60.000 ton. Jumlah ini merupakan yang terbesar sepanjang sejarah.

Bagi anggota DPR, khususnya Komisi VII yang membidangi energi, hasil ini patut diapresiasi. "Sangat mengejutkan. Tentu kami berterima kasih kepada jajaran Bea Cukai yang mampu mencegah penyelundupan yang sangat masif ini," ujar Anggota Komisi VII DPR Satya W Yudha kepada detikFinance, Selasa (10/6/2014).

Satya mengatakan, upaya penyelundupan ini sangat memprihatinkan. Indonesia tengah dalam kondisi defisit produksi minyak yang menyebabkan subsidi energi melonjak hingga hampir Rp 400 triliun.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita sedang dipusingkan oleh lonjakan subsidi energi, baik listrik maupun BBM (bahan bakar minyak). Ini yang menyebabkan pemotongan anggaran di semua sektor. Malah minyak diselundupkan, jumlahnya besar lagi," tegasnya.

Seperti diketahui, Ditjen Bea dan Cukai Tanjung Balai Karimun, Kepulauan Riau, beserta Kepolisian berhasil menangkap usaha penyelundupan minyak ke luar negeri pada Selasa pekan lalu. Nilai dari minyak tersebut diperkirakan mencapai Rp 450 miliar.

Ini merupakan tangkapan minyak selundupan terbesar yang pernah dilakukan Bea Cukai. Kapal penyelundup itu bernama MT Jelita Bangsa yang membawa 60.000 metrik ton minyak dari produksi sumur minyak Chevron Dumai untuk diangkut ke Kilang Balongan, Jawa Barat.

Β 
(rrd/hds)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads