Awalnya, kata pria yang akrab disapa Jokowi ini, adalah mematangkan konversi BBM ke bahan bakar gas (BBG) dan batubara. Dengan pelaksanaan yang masif, Jokowi menyebutkan akan ada penghematan sekitar Rp 70 triliun.
"Itu bisa dimasukkan ke pendidikan. Nggak ada masalah," tegas Jokowi dalam debat capres di Hotel Gran Melia, Jakarta, Minggu (15/6/2014).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Masuk ke SMP, formatnya dikurangi menjadi 60%-40%. Sementara pada tahapan SMA harus diberi ketajaman pada pengetahuan dan kemampuan yang diberikan porsi 80%.
"Makanya dengan cara itu kita mendapatkan manuasia yang punya sikap mental etos kerja dan kita mempunyai produktivitas tinggi. Pendidikan merupakan hal yang utama," jelasnya.
Impian untuk menjadi negara maju, bahkan macan Asia pun menurut Jokowi bukan hal yang tidak mungkin untuk direalisasikan. "Asalkan kita punya produktivitas dan daya saing yang tinggi. Kita akan menjadi negara maju dan macan Asia," tuturnya.
(mkl/hds)











































