SVP Shipping Pertamina Mulyono menyebut pengiriman kapal berbobot mati 107.538 MT tersebut adalah untuk melatih kecakapan dan keberanian awak kapal yang 100% warga negara Indonesia.
"Kapal Gunung Geulies ambil crude oil di Aljazair. Kita mau lihat crew Pertamina apakah punya nyali dan profesional," tegas Mulyono saat acara Pertamina On Train Workshop dalam perjalanan kereta wisata Jakarta-Yogyakarta, seperti dikutip Selasa (17/6/2014).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pasalnya Pertamina ingin menjadi perusahaan kelas dunia sehingga harus mempersiapkan ketangguhan kapal dan personel. "Bisa 56 hari berlayar dengan baik, ini taruhan," sebut Mulyono.
Selain itu, Pertamina ingin melihat penilaian kapal miliknya. Sebab kapal yang bisa bersandar dan mengangkut minyak di Aljazair harus memiliki standar dan sertifikasi internasional.
"Kami mau cek. Aljazair di ujung sudah terapkan standar Eropa. Kapal boleh bersandar di sana kalau kapal sudah penuhi standar internasional. Sertifikasi dan ship management ikuti standar internasional," paparnya.
Selain kepada para awak, Pertamina juga melindungi kapalnya dengan peralatan-peralatan anti perompak seperti semprotan air panas. Pertamina juga menggandeng tentara Inggris untuk mengawal kapal khusus saat melewati area berbahaya. Tentara ini dinaikkan ke kapal saat berlabuh di Srilanka.
"Kapal dijaga tentara inggris, kita naikkan dari Srilanka. Kapal 100 ribu ton harga US$55 juta bawa 600 ribu barel maka kapal plus muatan. Nilainya US$ 115 juta dolar, jadi itu sekitar Rp 1,8 triliun," jelas Mulyono.
(feb/hds)