PT Pertamina memiliki 61 armada kapal angkutan minyak mentah, bahan bakar minyak (BBM), hingga gas dengan berbagai ukuran. Total pekerja kapal tanker yang terdiri dari profesi nahkoda hingga crew mencapai 5.600 orang.
Untuk mengoperasikan kapal miliknya, Pertamina memberikan penghasilan yang mumpuni. Level nahkoda alias sopir kapal tanker raksasa kelas Very Large Gas Carrier (VLGC) bisa mengantongi gaji bersih sebesar Rp 65 juta per bulan.
"Nahkoda tertinggi Rp 65 juta, itu all in. Kalau terendah Rp 25 juta. Tergantung ukuran kapal," kata SVP Shipping Pertamina Mulyono saat acara Pertamina On Train Workshop dalam perjalanan kereta wisata Jakarta-Yogyakarta, seperti dikuti Selasa (17/6/2014).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mulyono mengaku penghasilan yang diterima awak kapal Pertamina memang lebih rendah daripada perusahaan migas atau kapal asing. Namun Pertamina memberi jaminan masa depan berupa status kepegawaian.
"Orang senang di Pertamina, jaminan masa depan ada. Bisa jadi pegawai tetap," tuturnya.
Dengan gaji relatif tinggi, Pertamina menuntut awak kapal bekerja profesional. "Kita cari revenue Rp 1,4 triliun dengan profit Rp 350 miliar. Kami ingin jadi world class shipping, kapal bisa berlayar ke mana-mana saja," kata Mulyono.
(feb/hds)