Pertanyaan Ini disampaikan oleh Wakil Ketua KADIN Bidang Lingkungan Shinta Widjaja Kamdani. Pertanyaannya adalah apa program startegis untuk permasalahan BBM bersubsidi yang saat ini dengan anggaran yang sangat besar menekan perekonomian dari sisi fiskal dan pengembangan energi terbarukan?
Prabowo mengakui harus ada solusi cepat untuk mengatasi permasalahan BBM subsidi. Karena belanja yang dikeluarkan sangat tidak produktif.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam implementasi, menurut Prabowo harus dilakukan dengan sistematis. Meski subsidi dialihkan, kalangan masyarakat yang miskin atau dengan ekonomi yang lemah harus tetap dilindungi.
"Intinya adalah kalaupun yang kita lakukan adalah kurangi subsidi, tapi melindungi kelompok masyarakat yang miskin dan lemah. Karena itu istilahnya kami adalah mengalihkan ke saran tertentu," jelas Prabowo.
Contohnya adalah dengan pengunaan voucher atau kupon untuk pembelian BBM. Ia optimis akan mampu mengurangi 2/3 anggaran subsidi dalam tiga tahun. Dalam 5 tahun, anggarannya bisa sangat diminimalkan.
"Perhitungan kita bisa setengah sampai 2/3 dalam tiga tahun bsa turunkan subsidi dan dalam 5 tahun kita bisa minimalkan subsidi," tegasnya
Secara berkelanjutan, program ini akan ikut mendorong pengembangan energi alternatif. Seperti bioethanol yang diharapkan bisa menggantikan posisi minyak. "Dengan demikin maka bioethanol bisa ekonomis dan kompetitif," imbuhnya.
Di samping itu untuk menjaga ketahanan energi, Prabowo juga menjanjikan pembangunan kilang minyak. Dengan pemberian insentif.
"Kita sangat mendukung refinery, yang sangat urgent kita harus dukung. Kita bisa memberikan insentif yang banyak tax holiday penyediaan lahan dan sebagainya," kata Prabowo.
(mkl/ang)











































