"Prediksi kami, realisasi konsumsi BBM subsidi yang tersalurkan hanya untuk Pertamina saja sampai akhir tahun mencapai 47,62 juta kilo liter," ungkap Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina Hanung Budya, dikutip Jumat (4/7/2014).
Sementara yang menyalurkan BBM subsidi ada 3 badan usaha, yakni Pertamina, AKR Corporindo dan Surya Parna Niaga. Kepada 3 perusahaan tesebut, negara hanya memberikan jatah maksimal 46 juta kilo liter.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hanung menjelaskan, tidak cukupnya jatah BBM subsidi ini karena adanya pertumbuhan konsumsi BBM seiring bertambahnya jumlah kendaraan bermotor. Tahun ini diperkirakan ada tambahan 1 juta mobil dan 7,8 juta sepeda motor.
"Apalagi realisasi konsumsi BBM subsidi khususnya premium saja mencapai 30,20 juta kilo liter, sementara tahun ini jatah premium diturunkan 29,26 juta kilo liter," katanya.
Hanung menambahkan, realisasi penyaluran BBM bersubsidi hingga 31 Mei 2014 mencapai 18,98 juta KL atau tumbuh sekitar 0,7% dibandingkan dengan realisasi penyaluran BBM PSO pada periode yang sama tahun lalu yang mencapai 18,84 juta KL.
Dari total realisasi tersebut, penyaluran Premium hingga 31 Mei 2014 mencapai sekitar 12,04 juta KL dan dinilai masih relatif terkendali. Sedangkan realisasi penyaluran Solar mencapai 6,54 juta KL atau sekitar 4,3% telah melampaui prediksi penyaluran pada periode tersebut sebesar 6,27 juta KL. Realisasi Solar tersebut tumbuh 4% dibandingkan dengan realisasi tahun lalu. Sedangkan penyaluran minyak tanah atau kerosin mencapai 300 ribu KL lebih.
(rrd/zul)











































