"Rencana itu tidak bisa diberlakukan, apalagi dikurangi nozelnya di 59 kota/kabupaten nggak mungkin. Hasil rapat kemarin, program pengurangan nozel BBM subsidi hanya bisa dilakukan di Jakarta saja itupun masih di Jakarta Pusat," ungkap Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) Andy Noorsaman Someng ditemui detikFinance di ruang kerjanya, Jakarta, Kamis (10/7/2014).
Andy mengatakan, tidak bisa diterapkannya program pengurangan nozel BBM subsidi tersebut, karena jumlah nozel non subsidi di SPBU juga masih sangat minim.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Apalagi sebagian besar SPBU yang jumlahnya sekitar 5.000 lebih, bukan dimiliki oleh Pertamina.
"Yang punya SPBU itu kebanyakan swasta, ya kalau mereka mau ganti nozelnya, itukan biaya lagi dan tidak murah, kita juga suruh pertamina kurangi nozelnya kasih juga, kasihan pengusaha juga omzetnya berkurang," tutupnya.
Seperti diketahui, kuota BBM subsidi tahun ini dikurangi dari 48 juta kilo liter (KL) menjadi hanya 46 juta KL. Pengurangan 2 juta KL tersebut membuat pemerintah melakukan berbagai upaya agar konsumsi BBM subsidi tidak sampai melewati 46 juta KL, salah satunya dengan pengurangan nozel BBM subsidi di SPBU.
Targetnya pengurangan nozel BBM subsidi di SPBU ada di 59 kota/kabupeten. Diharapkan dengan pengurangan nozel BBM subsidi ini akan ada penghematan premium sebanyak 0,67 juta kilo liter dan solar sebanyak 0,28 juta kilo liter atau sama dengan Rp 2,83 triliun.
(rrd/dnl)











































