"Elpiji kita melihat kebutuhan dari masyarakat untuk 24 jam," ujar Direktur Pemasaran dan Niaga PT Pertamina (Persero), Hanung Budya di Hotel Crown Semarang, Jawa Tengah, Selasa (22/7/2014).
Hanung mengatakan, seluruh unit produksi Pertamina seperti kilang akan tetap beroperasi meski pada akhir pekan Sabtu dan Minggu. Pihaknya juga menempatkan tabung-tabung elpiji ukuran 3 kg di SPBU dan pusat-pusat ritel seperti minimarket agar mudah dijangkau masyarakat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pertamina mempertahankan pasokan elpiji hingga 19 hari secara nasional untuk memastikan kebutuhan pada masa puasa dan lebaran dapat terpenuhi.
Untuk urusan harga, dikatakan Hanung, dari pantauan timnya harga elpiji di berbagai daerah cenderung stabil dan tidak tidak melebihi harga eceran tertinggi (HET).
"18.000 ton per hari, stok kita cukup untuk 19 hari. Kenaikan rata-rata 6-7%. Minggu lalu kita cek dari Semarang sampai Surabaya, tidak ada yang lebih dari HET pemda yaitu Rp 14.000 per tabung," paparnya.
Stabilnya harga terutama dikarenakan adanya keseimbangan antara pasokan dan permintaan. Meskipun permintaan meningkat di satu daerah, namun Pertamina mengaku berhasil mengimbanginya.
Ada pun peningkatan jumlah pasokan diutamakan pada daerah-daerah padat penduduk terutama Jakarta, Bogor, Tangerang, dan Depok (Jabodetabek). Kedua adalah Surabaya dan Jawa Tmur. Ketiga adalah Semarang. Keempat Medan, dan kelima Sumatera Selatan dan Lampung.
"Terutama yang mudik itu kebanyakan ke daerah-daerah seperti Jawa Tengah dan Jawa Timur. Makanya kita fokuskan di sana," kata Hanung.
(hds/hds)











































