"Kita ingin pembangkit listrik itu tulang punggungnya harus batu bara," ujar Wakil Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Susilo Siswoutomo saat ditemui setelah dirinya melakukan inspeksi di PLN Gandul, Cinere, Depok, Jumat (25/7/2014).
"Batu bara itu mencapai 65% total dayanya, tapi dari segi biaya itu hanya 39%. Jadi batu bara itu lebih murah dari diesel," lanjut Susilo.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pemanfaatan gas dan batu bara harus dioptimalkan agar kebutuhan energi bisa sustainable. Kita jadi tidak perlu impor BBM lagi," ucapnya.
Susilo mengutarakan, kebutuhan listrik Indonesia pada 2025 akan mencapai 150.000 MW. Untuk itu, harus ada sumber energi alternatif untuk pembangkit listrik baru.
"Kalau semuanya sudah dioptimalkan tapi kebutuhannya masih kurang, nuklir pilihan terakhir," imbuh Susilo.
(hds/hds)











































