SPBU di Daerah Ini Rawan Kebocoran Solar Subsidi

SPBU di Daerah Ini Rawan Kebocoran Solar Subsidi

- detikFinance
Selasa, 05 Agu 2014 12:26 WIB
SPBU di Daerah Ini Rawan Kebocoran Solar Subsidi
Jakarta - Mulai 4 Agustus 2014, PT Pertamina (Persero) resmi memberlakukan pembatasan penjualan solar subsidi ke sejumlah SPBU yang dianggap rawan kecurangan.

Tindak kecurangan penggunaan solar subsidi kerap terjadi di beberapa daerah di Indonesia, seperti Batam dan Kalimantan. Kecurangan tersebut berupa penyelundupan dan penjualan solar subsidi untuk pihak-pihak yang tidak berhak.

"Daerah atau cluster tambang, perkebunan dan industri itukan tidak berhak menerima jatah BBM bersubsidi, terutama di Batam dan Kalimantan. Di Kalimantan bocornya solar (subsidi) itu sudah kasat mata," ujar Direktur Niaga dan Pemasaran PT Pertamina (Persero) Hanung Budya, usai menghadiri jumpa pers di Kementerian ESDM, Jakarta, Selasa (5/8/2014).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pembatasan tersebut dinilai Hanung cukup efektif, mengingat potensi penyelundupan solar subsidi di daerah industri, tambang, dan perkebunan kerap kali terjadi.

"Mereka (pengusaha) suka beli pakai truk-truk biasa, beli solar yang subsidi nanti diangkut ke pabrik," ujar Hanung.

Hanung mengaku telah menerapkan kebijakan pembatasan penjualan solar subsidi di Batam, sebelum kebijakan dibuat. Menurutnya, kebijakan pembatasan tersebut cukup efektif.

"Sudah jauh hari di Batam dilakukan pembatasan jam operasi dengan mobil-mobil diesel dipakaikan kartu, kalau mau mengisi solar dan hasilnya berhasil menghemat 30%," lanjutnya.

Sebelumnya, Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) telah mengeluarkan surat edaran terkait pengendalian BBM bersubsidi jenis solar di daerah atau cluster tertentu untuk pukul 08.00-18.00 sejak 4 Agustus 2014.

"Kalau kami tidak melakukan pengendalian ini, kuota sampai akhir tahun tidak cukup," imbuh Hanung.

(dnl/dnl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads