Kepala BPH Migas Andy Noorsaman Someng mengatakan, alasan dipilihnya Jakpus adalah untuk percontohan saja. BPH Migas ingin menekan konsumsi solar subsidi agar cukup hingga akhir tahun kuotanya.
"Pertama, Jakarta Pusat itu sebagai percontohan, jika berjalan lancar ini akan dilanjutkan ke wilayah lainnya. Kan belum ada di seluruh Indonesia yang subsidi BBM nya dihilangkan, ini kita buat percontohan dulu," ujar Andy saat ditemui di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Kamis (7/8/2014).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jakarta Pusat kan volumenya sedikit, jadi kalau dihilangkan tidak ada masalah, kan di wilayah lain masih ada," katanya.
Alasan ketiga adalah untuk menghindarkan dari upaya penyalahgunaan BBM subsidi.
"Begini tiap SPBU Jakarta Pusat itu pasokan solar subsidinya 10 kilo liter relatif kecil, tapi realisasi penjualannya hanya 4 kilo liter, artinya masih ada 6 kilo liter kan sisa di tangki BBM-nya, itu ke mana? Saya nggak mau meneruskan omongan saya, kamu bisa terka sendiri kan? Ya bisa saja dijual ke tempat lain (industri), makanya kita hapus saja," tutupnya.
(rrd/dnl)











































