Supervisor SPBU 34.10.604, Jalan Raya Bungur, Senen, Jakarta Pusat Asep Faisal mengungkapan, selain kehilangan omzet yang cukup besar, kondisi SPBU-nya kini terlihat sepi khususnya yang membeli solar.
"Sekarang yang kita jual solar non subsidi dengan harga Rp 12.600 per liter, ya sekarang kondisinya sepi, nggak ada yang beli," ungkap Faisal kepada detikFinance, Jumat (8/08/2014).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Metro Mini, Kopaja hingga Mikrolet itu pelanggan tetap kami. Jadi karena sudah tidak dijual solar subsidi itu ya mereka merasa keberatan tetapi tidak ngamuk-ngamuk di SPBU," imbuhnya.
Selain itu pembeli solar subsidi juga datang dari truk dan kendaraan pribadi. Menurut Faisal letak SPBU-nya cukup strategis di Jalan Raya Bungur menuju arah Stasiun dan Terminal Pasar Senen, Jakarta Pusat. "Sekarang yang ramai hanya pada slot premium saja, penjualan yang lain sepi," katanya.
Sementara itu Asistant Supervisor SPBU 34.10.604, Agustian mengatakan, supir angkutan transportasi berbahan bakar solar subsidi kini harus mengisi bahan bakarnya di perbatasan antara Jakarta Pusat dan Jakarta Tmur.
"Saya dapat informasi, mereka itu seperti supir Metro Mini, Kopaja dan Mikrolet mengupayakan mengisi solar di luar Jakarta Pusat bela-belain jauh, mereka beli perbatasan Jakarta Pusat dan Jakarta Timur seperti Matraman dan Rawamangun," jelasnya.
(wij/rrd)