Pasalnya, jika tidak ada antisipasi terhadap molornya proyek PLTU Batang, Jawa-Bali dipastikan akan mengalami krisis listrik pada 2018.
Direktur Perencanaan dan Pembinaan Afiliasi PLN Murtaqi Syamsuddin mengatakan, sebagai antisipasi PLN akibat molornya PLTU Batang, pihaknya akan membangun PLTG unit tambahan di PLTG Muara Karang, PLTG Tanjung Priok dan PLTG Grati.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tiga pembangkit listrik tersebut masing-masing berkapasitas 600 MW-800 MW dengan sistem open cycle. Open cycle adalah gas yang buang yang berasal dari PLTG kemudian dimanfaatkan kembali untuk memutas generator listrik.
"Tiga proyek tersebut sekarang ini sedang dilelang. Dengan open cycle pembangkit selesai 18 bulan," katanya.
Murtaqi mengungkapkan, untuk pembiayaan ketiga PLTG tersebut pihak ECA sudah menyatakan minatnya.
"Pendaan dari ECA, mereka sudah menyatakan minat. peminatnya mulai dari ECA Eropa, Asia dan Amerika," tutupnya.
(rrd/hen)











































