Hal tersebut dikemukakan Jokowi kala ditemui di komplek Istana Negara, Minggu (17/8/2014). "Subsidi terlalu besar, banyak tempat yang bisa diefisienkan," katanya.
Dalam RAPBN 2014, subsidi bahan bakar minyak direncanakan sebesar Rp 291,1 triliun. Meningkat 18,1% dibandingkan 2014 yang sebesar Rp 246,5 triliun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Subsidi BBM yang besar, lanjut Jokowi, menyebabkan ruang gerak pemerintah menjadi terbatas untuk menjalankan program-program yang lebih produktif. "Efisiensi itu yang harus dikerjakan sehingga ada ruang fiskal yang lebih besar, lebih luas," ujarnya.
Jokowi berharap nantinya anggaran untuk pembangunan bisa ditingkatkan. "Anggaran pembangunan sangat kecil. Diharapkan makin besar, bukan biaya-biaya rutin," tegasnya.
(hds/hds)











































