Karen merupakan Dirut Pertamina dengan masa jabatan terpanjang setelah reformasi 1998. Sejak 2009, Karen ditunjuk Menteri BUMN saat itu, Sofyan Djalil, untuk menjadi pimpinan tertinggi di BUMN migas tersebut. Tahun lalu, Menteri BUMN Dahlan Iskan memperpanjang masa jabatan Karen.
Namun Karen sudah berkali-kali mengajukan pengunduran diri kepada Dahlan, dan sering ditolak. Untuk kali ini, Dahlan tak lagi mampu menolak pengunduran diri Karen.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menteri BUMN Dahlan Iskan
|
|
Apakah mundurnya Karen berkaitan dengan tidak diizinkannya Pertamina menaikkan harga elpiji 12 kg oleh pemerintah? Dahlan menjawab, dalam surat pengajuan pengunduran diri, Karen tidak menyinggung hal tersebut.
"Alasan suratnya dia ingin mengurus dirinya sendiri," kata Dahlan menekankan.
Dahlan mengaku, saat ini dirinya tidak mampu lagi menahan keinginan Karen untuk mengundurkan diri. Karen sudah berkali-kali mengajukan pengunduran diri.
"Sekarang saya sudah tidak mampu lagi menahan Bu Karen. Tapi setelah saya ajak ngobrol dia setuju berhenti pada 1 Oktober atau tinggal 1 bulan lagi jadi dirut," jelas Dahlan.
Menteri ESDM Jero Wacik
|
|
"Sudah kirim surat. Cuma tidak diberitahu apa alasannya. Beliau (Karen) baik," ujar Jero di Balai Kartini, Jakarta, Senin (18/8/2014).
Wakil Menteri ESDM Susilo Siswoutomo
|
|
"Beliau sudah beri surat, tapi kan belum diputuskan disetujui atau tidak," ujar Susilo.
Persetujuan pengunduran diri Karen akan diputuskan dalam rapat umum pemegang saham (RUPS), yang menurut Susilo akan ditentukan oleh Kementerian BUMN.
Susilo mengatakan dirinya mengerti bila Karen merasa sudah cukup berkarier sebagai Dirut Pertamina. "Ini bisa dimengerti karena beliau merasa sudah cukup karena sudah hampir dua periode. Tapi saya belum bicara dengan beliau," ucapnya.
Mantan Komisaris Pertamina Maizar Rahman
|
|
"Sosoknya pekerja keras. Kita lihat cukup banyak prestasi karyanya. Dia ahli dalam ekspansi ke luar negeri. BUMN kita harus banyak ekspansi, kita harus tiru BUMN luar negeri," ujar mantan Komisaris Pertamina Maizar Rahman saat ditemui di sela acara Penganugerahan Penghargaan Energi ke-4, Balai Kartini, Jakarta, Senin (18/8/2014).
Maizar mengatakan, yang diperlukan Pertamina saat ini adalah modal yang besar. Jadi keuntungan Pertamina tidak banyak diambil pemerintah lewat dividen. Tujuan modal besar, adalah untuk membeli lapangan migas di luar negeri.
Menteri Keuangan Chatib Basri
|
|
"Bu Karen resign? Oh ya?" kata Chatib kaget saat ditemui di Gedung Bank Indonesia (BI), Jalan Thamrin, Jakarta, Senin (18/8/2014).
Menurut Chatib, Karen merupakan sosok pimpinan perusahaan yang bagus dan berhasil membuat Pertamina maju.
"Bu Karen orang yang bagus. Pertamina maju di bawah Bu Karen. Pertamina masuk dalam Fortune 500, itu juga saya kira pertama kali dalam sejarah Pertamina ya," ucap Chatib.
Diakui Chatib, dia tidak mengetahui rencana Karen mundur dari Pertamina karena belum ada pemberitahuan dari Karen. "Karena memang tidak perlu laporan ke saya," ujar Chatib.
Halaman 2 dari 6











































