Ini Bedanya Program Konversi BBM ke Gas di RI dan Brasil

Ini Bedanya Program Konversi BBM ke Gas di RI dan Brasil

- detikFinance
Selasa, 19 Agu 2014 14:04 WIB
Ini Bedanya Program Konversi BBM ke Gas di RI dan Brasil
Jakarta - Program konversi dari Bahan Bakar Minyak (BBM) ke Bahan Bakar Gas (BBG) menjadi program di banyak negara seperti Brasil. Di Indonesia, konversi juga menjadi program namun dari tahun ke tahun tak banyak perkembangan.

‪Angota Dewan Energi Nasional (DEN) dari kalangan akademisi Rinaldy Dalimi mengatakan, di Indonesia ada fungsi yang hilang dalam hal pelaksanaan program konversi BBM ke BBG. Fungsi tersebut adalah peran pemerintah dalam menciptakan pasar.‬

‪"Dalam sudut pandang bisnis, agar sebuah pengembangan infrastruktur menarik dilakukan. Maka harus disiapkan dulu pasarnya. Di Indonesia pembangunan SPBG tidak menarik karena pasarnya tidak ada," katanya di Kantor DEN, Jakarta, Selasa (19/8/2015).‬

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

‪Ia menjelaskan, seharusnya pemerintah Indonesia dapat mencontoh pemerintah Brasil yang mampu menyediakan pasar agar perpindahan atau konversi energi menarik untuk dikembangkan secara bisnis.‬

‪"Pemerintah Brasil mendorong dulu produsen mobil memproduksi mobil yang pakai BBG. Jadi yang dia bentuk adalah pasarnya terlebih dahulu. Di Indonesia, peran itu yang hilang. Peran yang menjembatani penyedia dengan pasarnya," jelasnya.‬

Sedangkan di Indonesia, sempat ada program pemberian konverter kit gratis untuk angkutan umum dan kendaraan pribadi. Namun dengan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) masih disubsidi, dan infrastruktur gas yang masih minim, program konversi jalan di tempat. Selain itu, belum ada kewajiban produsen mobil memproduksi mobil jenis BBG.

‪Untuk itu, pemerintah ke depan diharapkan dapat menerapkan kebijakan-kebijakan strategis agar penyediaan pasar ini dapat dilakukan sehingga program konversi energi dari BBM ke BBG bukan hanya isapan jempol belaka.‬

‪"Misalnya diwajibkan produsen mobil itu 5% produksinya harus yang menggunakan BBG. Jangan pikir untung dulu, tapi pikir penciptaan pasar dulu," pungkasnya.‬

(hen/hen)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads