Mau Konsumsi BBG Meningkat, Ini Saran Pengelola SPBG

Mau Konsumsi BBG Meningkat, Ini Saran Pengelola SPBG

- detikFinance
Kamis, 21 Agu 2014 08:48 WIB
Jakarta - Tingkat konsumsi bahan bakar gas (BBG) pada kendaraan pribadi, khususnya di Jakarta, masih rendah. Hal itu dibuktikan dengan frekuensi kendaraan pribadi yang masuk dan keluar Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG).

Site Manager SPBG Petross PT Petross Gas, Jakarta Pusat, Adin Nurhadi menyarankan, pemerintah memberikan subsidi khusus membeli converter kit bagi pemilik kendaraan pribadi yang ingin mengkonversi bahan bakarnya dari bensin ke gas.

"Masalahnya, converter kit itu mahal. Kalau didiskon 50% saja dari harga jual saat ini yang berkisar antara Rp 10-20 juta, itu mendorong orang untuk membeli," kata Adin kepada detikFinance, Kamis (21/08/2014).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Adin mengungkapkan harga converter kit di pasaran otomotif Jakarta cukup mahal. Converter kit yang dijual di pasar otomotif Jakarta terbagi menjadi 4 tipe yaitu I, II, III dan IV. Semakin tinggi tipe maka tabung yang dijual semakin mahal.

Harga tipe I dan II Rp 15 juta/tabung, tipe III atau IV Rp 20 juta/tabung. Tipe converter kit III dan IV ini lebih ringan karena bahannya dari alumunium dan serat fiber sementara tipe I dan II murni terbuat dari besi sehingga cukup berat.

Adin menjelaskan semakin berat tabung, maka semakin kecil tekanan yang dihasilkan. Semakin tinggi tekanan yang dihasilkan maka kinerja mesin penggerak kendaraan semakin baik.

Converter kit tipe III dan IV memiliki tekanan yang cukup tinggi sanggup rata-rata sampai 250 bar. Berbeda dengan tipe I dan II yang hanya memiliki tekanan hanya 200 bar.

"Jadi apa yang menjadi pertimbangan pemilik kendaraan pribadi pindah ke BBG, perlu yang namanya investasi untuk converter kit. Investasi membeli dan masang converter kit cukup mahal. Kalau saya sebagai pemakai mobil, mendingan tetap pakai premium walaupun harga gas hanya Rp 3.100/liter setara premium (LSP)," jelasnya.

(wij/hds)

Hide Ads