Gubernur Sulbar: PLTA 600 Megawatt Rampung 5 Tahun Lagi

Mamuju - Wakil presiden terpilih Jusuf Kalla (JK) sempat menyebutkan ingin membangun Pembangkit Listrik Tenaga Listrik Air (PLTA) di Provinsi Sulawesi Barat. Bedanya, sumber pembangkitnya tidak menggunakan bendungan melainkan dengan memanfaatkan air sungai yang melimpah.

"Kelistrikan untuk masyarakat kita termasuk yang terbaik. Dulu listrik hanya 30%, sekarang 90% menerangi. Kita tahu tidak semua provinsi punya sumber daya pembangkit tenaga listrik seperti daerah kita, kenapa tidak kembangkan," kata Gubernur Sulbar Anwar Adnan Saleh saat berbincang di kediaman dinasnya, Jl Poros Mangas, Mamuju, Sulawesi Barat, Selasa (23/9/2014).

Sulbar memang dikenal dengan sebutan Provinsi Seribu Sungai. Oleh karena itu, Adnan ingin memanfaatkan potensi sumber daya alam yang sudah ada untuk kesejahteraan rakyatnya.

Untuk mewujudkan cita-cita pembangunan PLTA itu, Adnan akan fokus memperbaiki infrastruktur jalan menuju lokasi sungai sumber pembangkit tenaga listrik bersama perusahaan milik JK, yaitu Kalla Group.

"Kalla Group datang memberikan 1 solusi bagi masyarakat kami dengan membangun jalan baru beton sepanjang 110 km. Rakyat di situ sehari-hari jalannya merakit di sungai," sambungnya.

"Pembangunan kita yang diutamakan itu memang sarana. Selain sarana pemerintahan, kita utamakan infrastruktur yang mendukung masyarakat. Bagaimana mereka bisa dekat dengan pasar, maka harus ada infrastruktur yang bagus," tutur Adnan.

Sejak zaman kolonial Belanda, tidak ada akses jalan menuju Mamasa, Sulawesi Barat. Adnan kemudian berinisiatif membuka jalan. Hal ini untuk memudahkan akses antar daerah.

"Belanda tak buka jalan ke Mamasa, saya buka jalan sekarang. Kalau dulu ke Mamasa 11 jam, sekarang cukup 3 jam," ungkapnya.

Diperkirakan pembangunan PLTA itu bisa rampung dalam waktu 4-5 tahun lagi. Nantinya sunga dapat menghasilkan energi hingga 600 megawatt (MW).

"Semua membutuhkan dukungan pemprov dan pusat supaya pembangkit listrik ini bisa selesai 4-5 tahun lagi. (Untuk daya) 450 MW nantinya mungkin bisa mencapai 600 MW," terang mantan Ketua DPD Golkar Sulbar ini.

Baginya, beragam kendala yang dihadapi dalam pembangunan infrastruktur adalah seni. Sebab jika tidak menemui kerikil, maka selamanya tidak akan terdorong.

"Kalau dalam membangun tidak ada kendala, itu tidak akan jadi. Ada kendala kan bikin semangat," pungkasnya tersenyum.

(aws/hds)