Kontrak pengelolaan perusahaan migas Prancis, Total E&P Indonesie di Blok Mahakam akan berakhir Desember 2017. Perusahaan ini meminta pemerintahan baru menetapkan prioritas utama terkait keberlanjutan operasi ladang gas di Kalimantan Timur tersebut.
"Operasi Blok Mahakam itu mahal, kompleks, dan sensitif, karena lapangan tersebut harus terus produksi sampai 31 Desember 2017," kata Total E&P President for Asia-Paccific Jean-Marie Guillermou, ditemui di Mercantile Athletic Club, Jumat (26/9/2014).
Guillermou mengatakan, perubahan kebijakan pada Blok Mahakam harus dilakukan sangat hati-hati, karena di Mahakam menyangkut suatu organiasai yang besar yakni pegawai yang cukup banyak, cadangan migas, dan sumur-sumur migas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Guillermou menambahkan, Total sangat memahami, 1 Januari 2018 bisa jadi ada perusahaan yang berpartisipasi dalam pengelolaan Blok Mahakam.
"Makanya kami mengusulkan ada masa transisi dalam pengelolaan di Blok Mahakam. Mengenai perpanjangan kontrak sendiri diputuskan dalam kondisi yang lebih baik," tutupnya.
(rrd/dnl)