Kecelakaan Kerja di tambang emas Grasberg, Papua PT Freeport Indonesia Sabtu (27/9/2014) kemarin yang menewaskan 4 pekerja, bukan yang pertama kali terjadi. Sejak tahun lalu sudah beberapa kali terjadi kecelakaan kerja di Freeport yang menelan korban luka hingga jiwa.
Pada Mei 2013, terjadi kecelakaan kerja akibat runtuhnya tambang bawah tanah Big Gossan milik Freeport di Papua yang menelan korban jiwa hingga 28 orang.
Pada waktu itu, terdapat 38 pekerja yang berada dalam ruang kelas di fasilitas pelatihan tambang bawah tanah Big Gossan saat runtuhnya sebagian terowongan pada pukul 7:30 pagi waktu setempat, tanggal 14 Mei 2013.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Akibat insiden tersebut satu orang pekerja yakni sopir truk meninggal dunia.
Akibat insiden-insiden tersebut, pemerintah memutuskan untuk menutup dan menghentikan aktivitas tambang Freeport di Papua hingga selesainya investigasi terkait insiden kecelakaan.
Kemudian pada 12 Juni 2013, induk usaha PT Freeport Indonesia yakni Freeport-McMoran Copper & Gold di AS juga mengumumkan status force majeure setelah tambangnya di Grasberg, Papua yang setop beroperasi selama hampir sebulan.
Freeport memperkirakan selama menghentikan operasi sudah kehilangan produksi 80 juta pound tembaga dan 80 ribu ounces emas. Penghentian operasi telah dilakukan sejak 15 Mei 2013 hingga 11 Juni 2013.
Kemudian, pada Jumat 12 September 2014 lalu, tambang bawah tanah PT Freeport Indonesia di area West Muck Bay, Tembagapura, Timika, Papua, mengalami longsor dan memakan 1 korban jiwa. Kementerian ESDM mengirim tim investigasi.
Dirjen Mineral dan Batu Bara Kementerian ESDM, R. Sukhyar mengatakan, dari laporan sementara, ada 2 orang pekerja yang melakukan kegiatan tambang di lokasi, dan timbul longsor. Karena peristiwa ini, 1 orang meninggal dunia.
Tak cukup sampai disitu saja, kecelakaan kerja yang merenggut korban jiwa kembali terulang di kawasan tambang Freeport. Sabtu (27/9/2014) kemarin terjadi kecelakaan yang menelan 4 korban jiwa di tambang terbuka Grasberg PT Freeport Indonesia.
VP Corporate Communication PT Freeport Indonesia, Daisy Primayanti mengatakan, kecelakaan terjadi pukul 07.24 WIT tadi, di salah satu tambang emas terbesar dunia ini.
"Terjadi kecelakaan tambang yang melibatkan satu unit kendaraan ringan untuk kegiatan operasi jenis Toyota yang berisi 8 orang penumpang dan satu orang pengendara, dengan satu unit Haul Truck (Truk Tambang CAT 785) yang dikendarai satu orang operator, di lokasi jalan Tambang Terbuka Grasberg PT Freeport Indonesia (PTFI)," kata Daisy dalam keterangannya, Sabtu (27/9/2014).
Setelah insiden terjadi, Daisy mengatakan, Tim Tanggap Darurat Grasberg Mine Rescue segera diterjunkan untuk memberikan pertolongan dan melakukan proses evakuasi.
Dari 9 orang yang ada di kendaraan ringan, sebanyak 5 orang pekerja tambang telah diselamatkan dan dievakuasi di Rumah Sakit Tembagapura dalam kondisi selamat. Sementara 4 orang lainnya dinyatakan meninggal dunia dan telah dibawa ke Rumah Sakit Tembagapura.
Demi keselamatan kerja, aktivitas di Tambang Terbuka Grasberg saat ini dihentikan sementara untuk kegiatan konsolidasi dan proses investigasi.
"Freeport telah melaporkan insiden ini kepada Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Keluarga besar PT Freeport Indonesia menyampaikan duka cita yang mendalam kepada keluarga yang ditinggalkan. Doa kami menyertai Almarhum yang telah menjadi bagian Keluarga Besar PTFI dan keluarga yang ditinggalkan," jelas Daisy.
(rrd/hen)