Bila dibandingkan dengan bulan yang sama pada 2013 yaitu, maka HBA Oktober 2014 turun cukup signifikan sebesar US$ 9,35 atau 12%.
Berikut perkembangan HPB selama 2014:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
- Januari: US$ 81,9/ton.
- Februari: US$ 80,44/ton
- Maret: US$ 77,01/ton.
- April: US$ 74,81/ton.
- Mei: US$ 73,6/ton.
- Juni: US$ 73,64/ton.
- Juli: US$ 72,45/ton.
- Agustus: US$ 70,29/ton.
- September: US$ 69,69/ton.
- Oktober: US$ 67,26/ton.
Nilai HBA, lanjut siaran itu, adalah rata-rata dari 4 indeks harga batu bara yang umum digunakan. Yaitu Indonesia Coal Index, Platts Index, New Castle Export Index, dan New Castle Global Coal Index. HBA menjadi acuan harga batu bara pada kesetaraan nilai kalor 6.322 kkal/kg Gross As Received (GAR), kandungan air (total moisture) 8%, kandungan sulfur 0,8% as received (ar), dan kandungan abu (ash) 15% ar.
Berdasarkan HBA kemudian dihitung Harga Patokan Batu bara (HPB) yang dipengaruhi oleh kualitas yaitu nilai kalor, kandungan air, kandungan sulfur, dan kandungan abu sesuai dengan merek dagang batu bara yang disebut HPB Maker. HPB Maker terdiri dari 8 merek dagang batubara yang sudah umum dikenal dan diperdagangkan.
HPB Marker Oktober 2014 untuk 8 merek dagang utama adalah sebagai berikut:
- Gunung Bayan: US$ 72,05/ton.
- Prima Coal: US$ 72,98/ton.
- Pinang 6150: US$ 65,9/ton.
- Indominco IM_East: US$ 55,14/ton.
- Melawan Coal: US$ 54/ton.
- Enviro Coal: US$ 51,11/ton.
- Jorong J-1: US$ 41,14/ton.
- Ecocoal: US$ 7,7/ton.
(hds/ang)











































