Tahun ini, pemerintah memberikan kuota BBM bersubsidi sebesar 46 juta kilo liter (KL). Hanung Budya, Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina, memperkirakan konsumsi BBM bersubsidi akan jebol 1,9 juta KL dari batas tersebut.
"Salah satu penyebab jatah BBM bersubsidi tidak cukup adalah masyarakat kita boros," tegas Hanung Budya ditemui usai rapat dengan Menteri ESDM di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Kamis (30/10/2014).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Terlalu nikmat menggunakan BBM subsidi, sehingga tidak berpikir untuk hemat," katanya.
Untuk itu, lanjut Hanung, mengerem konsumsi BBM bersubsidi hanya bisa dilakukan dengan cara mempersempit selisih antara harga subsidi dengan harga pasar atau keekonomian.
"Disparitas harga BBM harus diperkecil. Saya nggak ngomong kenaikan harga, disparitasnya diperkecil," katanya.
(rrd/hds)











































