Ia berpendapat, keberadaan anak usaha PT Pertamina (Persero) yang berkedudukan di Singapura ini hanya perlu ditingkatkan pengawasannya agar lebih berpihak pada kepentingan nasional
"Petral itu tidak harus dibuarkan, tapi kontrolnya harus dapat yang bepihak ke nasional," kata Sudirman dalam diskusi di Pisa Cafe, Jakarta, Sabtu (1/11/2014).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Petral itu 100% sahamnya dimiliki Pertamina, jadi kalau manejemen Pertamina baik, komisaris Pertamina baik, Petral ini bisa jadi suatu industri strategis bagi Indonesia," jelasnya.
Dengan kedudukan di Singapura, ia menyebut hal tersebut justru menguntungkan bagi Indonesia agar lebih mudah menjalin komunikasi dengan pelaku usaha asing di dunia internasional. Banyak perusahaan asing di berbagai sektor yang menempatkan kantor perwakilannya di Singapura.
"Singapura adalah negara yang strategis dalam membangun bisnis," pungkasnya.
(dna/ang)