"Sejak ekonomi kita tumbuh kencang sekali, tidak ada perbaikan prasarana BBM seperti penyimpanan. Dulu penyimpanan BBM (cadangan distribusi BBM) kita bisa sampai 30 hari, sekarang hanya cukup 18 hari. Sementara kita tidak punya cadangan BBM sedikit pun, kalau dalam 18 hari ada kejadian emergency berturut-turut kita bisa kehabisan BBM," kata Sudirman di seminar 'ESDM Tanpa Mafia Migas', di Bimasena, Hotel Dharmawangsa, Jakarta, Senin (17/11/2014).
Sudirman menceritakan, saat Pertamina dipimpin Direktur Utama Air Soemarno, banyak sekali terobosan yang dilakukan, seperti pembangunan pipa BBM Cirebon-Jakarta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bahkan tidak banyak orang yang tahu, saat ini bunker avtur untuk pasokan bahan bakar pesawat di Pulau Seribu itu hanya ada satu pipa. Kalau ada apa-apa, Bandara Soetta (Soekarno Hatta) bisa tutup," ungkapnya.
(rrd/dnl)











































