Mengutip dokumen Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional, Selasa (18/11/20140), pembangunan pembangkit listrik diutamakam untuk mengatasi krisis listrik atau potensi krisis listrik.
Beberapa daerah yang rawan krisis listrik tersebut adalah:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
- Mempercepat penyelesaian beberapa pembangkit listrik 10.000 MW yang belum selesai sekitar 2.191 MW seperti PLTU Adipala, PLTU Tanjung Awar-Awar, PLTU Pangkalan Susu, PLTU Tenayan, PLTU Bangka Baru, PLTU Belitung, PLTU Parit Baru, PLTU Bengkayang, PLTU Pulang Pisau, PLTU Teluk Balikpapan, PLTU Anggrek Gorontalo, PLTU Bima, PLTU Lombok, PLTU Ende, PLTU Kupang, PLTU Tidore, PLTU Ambon, dan PLTU Jayapura.
- Pembangunan PLTU combine/Close Cycle PLTGU Muara Karang, Muara Tawar, Tanjung Priok, dan PLTGU Grati Pasuruan dengan total kapasitas sekitar 2.000 MW.
Lalu, pemerintah akan mempercepat pembangunan PLTU Mulut Tambang 8,9,10 (termasuk transmisi HVDC Jawa Sumatera 500 kV), dan PLTU Indramayu 1.000 MW, PLTU Batang (Jateng) 2.000 MW.
Pemerintah juga akan mempercepat pembangunan beberapa PLTU perluasan Cirebon 1.000 MW dan Suralaya 1.000 MW. Kemudian mempercepat pembangunan berbagai PLTU lainnya yang telah direncanakan.
(hds/hen)











































