Menteri ESDM: RI Miskin Minyak, Tapi Malah Jual BBM Murah

Menteri ESDM: RI Miskin Minyak, Tapi Malah Jual BBM Murah

- detikFinance
Rabu, 26 Nov 2014 17:37 WIB
Menteri ESDM: RI Miskin Minyak, Tapi Malah Jual BBM Murah
Jakarta - Hari ini, Dewan Perwakilan Daerah (DPD) meminta pemerintah menjelaskan alasan kenaikan harga BBM subsidi Rp 2.000 per liter. Menteri ESDM Sudirman menjelaskan, Indonesia adalah negara yang miskin minyak, namun menyuapi rakyatnya dengan BBM murah.

"Pemerintah melakukan pengalihan subsidi BBM dari sektor konsumtif ke sektor produktif. Menyebabkan harga BBM jenis premium semula Rp 6.500 menjadi Rp 8.500/liter, dan solar semula Rp 5.500 menjadi Rp 7.500 per liter," kata Sudirman dalam rapat kerja dengan Komite II DPD RI, Gedung DPD, Kompleks MRP/DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (26/11/2014).

Sudirman menjelaskan, salah satu alasan pemerintah menaikkan harga BBM subsidi adalah, jumlah subsidi yang diberikan selama ini sangat besar. Sementara stok minyak bumi Indonesia hanya tersisa untuk 10 tahun lagi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Bahkan subsidi BBM yang diberikan hampir sama banyaknya dengan negara-negara yang kaya minyak. Padahal minyak kita hanya tersisa 4,1 miliar barel dan akan habis 10 tahun lagi," ungkapnya.

Daftar negara dengan alokasi subsidi BBM terbesar di dunia pada 2013:

  • Arab Saudi, subsidi BBM mencapai US$ 25,5 miliar/tahun. Tapi jumlah cadangan minyak 265 miliar barel atau mencukupi untuk 200 tahun lebih
  • Iran, dengan subsidi BBM sebanyak US$ 20 miliar/tahun. Tapi cadangan minyaknya 151 miliar barel, atau mencukupi untuk 150 tahun lagi
  • Indonesia, dengan anggaran subsidi BBM mencapai US$ 20 miliar. Tapi cadangan minyaknya hanya 4,1 miliar barel, atau akan habis 10 tahun lagi
  • Venezuela yang tiap tahun menggelontorkan dana subsidi US$ 12 miliar per tahun. Tapi cadangan minyaknya 296 miliar barel, atau mencukupi untuk 210 tahun lagi.
(rrd/dnl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads