Ini Dia Para 'Pendekar' Migas Jokowi Pemberantas Mafia

Ini Dia Para 'Pendekar' Migas Jokowi Pemberantas Mafia

- detikFinance
Kamis, 27 Nov 2014 07:25 WIB
Ini Dia Para Pendekar Migas Jokowi Pemberantas Mafia
Jakarta - Anggota Tim Reformasi Tata Kelola Migas bertambah lagi. Dua orang yang namanya sudah malang melintang di dunia pemberantasan korupsi masuk tim ini.

Tim ini ditugaskan oleh Presiden Joko Widodo untuk memberantas mafia minyak dan gas (migas) yang sudah merajalela di Indonesia.

Siapa saja mereka yang tergabung dalam tim bergengsi ini? Berikut hasil rangkuman detikFinance dari berbagai sumber, Kamis (27/11/2014).

Parulian Sihotang

Ia adalah VP Risk Management, Treasury, Tax di SKK Migas dan juga Dosen Senior di BINUS Business School & University.

Daniel Syahputra Purba

Ia adalah VP Engineering & Project Management Direktorat Gas Pertamina.

Agung Wicaksono

Foto: Istimewa
Ia adalah anggota Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP4). Ia merupakan alumni SMA Taruna Nusantara yang saat ini mengajar di Sekolah Bisnis dan Manajemen (SBM) Institut Teknologi Bandung (ITB) dan berafiliasi sebagai Visiting Associate dengan Institute of Southeast Asian Studies (ISEAS) Singapura.

Fahmy Radhi

Foto: Istimewa
Ia adalah pengamat energi Universitas Gadjah Mada (UGM).

Teten Masduki

Teten Masduki lahir di Garut, Jawa Barat, pada 6 Mei 1963. Terlahir dari keluarga petani, masa kecil Teten dihabiskan di Kecamatan Limbangan, Garut.

Setelah lulus SMA, ia kuliah di IKIP Bandung, mengambil jurusan kimia. Kesadaran terhadap masalah-masalah sosial sudah tumbuh sejak SMA.

Saat kuliah ia sering ikut kelompok diskusi, mempelajari teori-teori dari yang kiri sampai yang kanan. Sekitar 1985, Teten ikut aksi demontrasi membela petani di Garut, yang tanahnya dirampas.

Nama Teten mencuat ketika Indonesia Corruption Watch (ICW) yang dipimpinnya membongkar kasus suap yang melibatkan Jaksa Agung (saat itu) Andi M. Ghalib pada masa pemerintahan B.J. Habibie.

Inilah pertama kalinya dalam sejarah sebuah lembaga seperti ICW bisa memaksa seorang pejabat tinggi negara turun dari jabatannya. Berkat kegigihannya mengungkap kasus tersebut, Teten dianugerahi Suardi Tasrif Award 1999.

Chandra Hamzah

Chandra merupakan anak kedua dari tiga orang bersaudara dari pasangan Jamhir Hamzah dan Kamsidar asal Koto Nan Ampek, Payakumbuh, Sumatera Barat. Ia lahir di Jakarta pada 25 Februari 1967

Ia menyelesaikan pendidikan sarjananya di Fakultas Hukum Universitas Indonesia. Saat kuliah ie pernah jadi Komandan Resimen Mahasiswa UI dan Ketua Senat Mahasiswa UI.

Selesai kuliah ia ikut membidani lahirnya Pusat Studi Hukum dan Kebijakan Indonesia. Ia juga pernah aktif di YLBHI sebelum bekerja di PT Unilec Indonesia. Setelah itu ia memulai karier sebagai pengacara di sejumlah firma hukum, hingga ia menjadi partner di Assegaf Hamzah and Partners.

Chandra merupakan sedikit dari ahli hukum yang memiliki empat lisesnsi sekaligus, yakni lisensi Konsultan Hak Kekayaan Intelektual, Konsultan Hukum Pajak, Konsultan Hukum Pasar Modal, dan Pengacara/Penasehat Hukum/Advokat.

Pada tahun 2007 ia terpilih sebagai wakil ketua KPK Bidang Penindakan serta Bidang Informasi dan Data. Pada tahun 2009, karena berani menindak korupsi di Kepolisian Republik Indonesia, Chandra dipidanakan bersama Bibid Samad Rianto.

Darmawan Prasodjo

Foto: Istimewa
Ia adalah mantan Tim Pokja Transisi Pemerintahan. Darmawan yang juga ekonom energi dan lingkungan ini banyak melakukan analisa masalah migas dan merumuskan strategi dan kebijakan migas

Susyanto

Susyanto dipercaya sebagai sekretaris tim. Ia merupakan Kepala Biro Hukum Kementerian ESDM.

Naryanto Wagimin

Wakil ketua tim ini adalah mantan Plt Dirjen Migas yang ditunjuk oleh Menteri ESDM Sudirman Said untuk menggantikan Edy Hermantoro yang diberhentikan.

Naryanto adalah pegawai Kementerian ESDM yang meniti karier di lingkungan Direktorat Jenderal Migas sejak 1990. Ia merupakan lulusan jurusan teknik geologi Universitas Gadjah Mada pada 1988.

Ketua Tim, Faisal Basri

Faisal Batubara atau lebih dikenal sebagai Faisal Basri lahir di Bandung, Jawa Barat, pada 6 November 1959. Ia adalah ekonom dan politikus asal Indonesia.

Basri merupakan nama ayahnya (Hasan Basri Batubara) yang ia lekatkan kepada dirinya sebagai salah satu bentuk penghargaan kepada ayahnya. Pria berdarah Batak ini juga merupakan salah seorang keponakan dari mendiang Wakil Presiden RI Adam Malik.
Halaman 2 dari 11
(ang/ang)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads