Tim ini ditugaskan oleh Presiden Joko Widodo untuk memberantas mafia minyak dan gas (migas) yang sudah merajalela di Indonesia.
Siapa saja mereka yang tergabung dalam tim bergengsi ini? Berikut hasil rangkuman detikFinance dari berbagai sumber, Kamis (27/11/2014).
Parulian Sihotang
|
|
Daniel Syahputra Purba
|
|
Agung Wicaksono
|
Foto: Istimewa
|
Fahmy Radhi
|
Foto: Istimewa
|
Teten Masduki
|
|
Setelah lulus SMA, ia kuliah di IKIP Bandung, mengambil jurusan kimia. Kesadaran terhadap masalah-masalah sosial sudah tumbuh sejak SMA.
Saat kuliah ia sering ikut kelompok diskusi, mempelajari teori-teori dari yang kiri sampai yang kanan. Sekitar 1985, Teten ikut aksi demontrasi membela petani di Garut, yang tanahnya dirampas.
Nama Teten mencuat ketika Indonesia Corruption Watch (ICW) yang dipimpinnya membongkar kasus suap yang melibatkan Jaksa Agung (saat itu) Andi M. Ghalib pada masa pemerintahan B.J. Habibie.
Inilah pertama kalinya dalam sejarah sebuah lembaga seperti ICW bisa memaksa seorang pejabat tinggi negara turun dari jabatannya. Berkat kegigihannya mengungkap kasus tersebut, Teten dianugerahi Suardi Tasrif Award 1999.
Chandra Hamzah
|
|
Ia menyelesaikan pendidikan sarjananya di Fakultas Hukum Universitas Indonesia. Saat kuliah ie pernah jadi Komandan Resimen Mahasiswa UI dan Ketua Senat Mahasiswa UI.
Selesai kuliah ia ikut membidani lahirnya Pusat Studi Hukum dan Kebijakan Indonesia. Ia juga pernah aktif di YLBHI sebelum bekerja di PT Unilec Indonesia. Setelah itu ia memulai karier sebagai pengacara di sejumlah firma hukum, hingga ia menjadi partner di Assegaf Hamzah and Partners.
Chandra merupakan sedikit dari ahli hukum yang memiliki empat lisesnsi sekaligus, yakni lisensi Konsultan Hak Kekayaan Intelektual, Konsultan Hukum Pajak, Konsultan Hukum Pasar Modal, dan Pengacara/Penasehat Hukum/Advokat.
Pada tahun 2007 ia terpilih sebagai wakil ketua KPK Bidang Penindakan serta Bidang Informasi dan Data. Pada tahun 2009, karena berani menindak korupsi di Kepolisian Republik Indonesia, Chandra dipidanakan bersama Bibid Samad Rianto.
Darmawan Prasodjo
|
Foto: Istimewa
|
Susyanto
|
|
Naryanto Wagimin
|
|
Naryanto adalah pegawai Kementerian ESDM yang meniti karier di lingkungan Direktorat Jenderal Migas sejak 1990. Ia merupakan lulusan jurusan teknik geologi Universitas Gadjah Mada pada 1988.
Ketua Tim, Faisal Basri
|
|
Basri merupakan nama ayahnya (Hasan Basri Batubara) yang ia lekatkan kepada dirinya sebagai salah satu bentuk penghargaan kepada ayahnya. Pria berdarah Batak ini juga merupakan salah seorang keponakan dari mendiang Wakil Presiden RI Adam Malik.
Halaman 2 dari 11











































