"Saya rasa itu yang Bu Menteri BUMN (Rini Soemarno) sampaikan, salah satu yang kita review ke depan adalah Petral," katanya kala dijumpai setelah mengikuti Pertamina Eco Run di kantor pusat Pertamina, Jakarta, Minggu (30/11/2014).
Pertamina, lanjut Dwi, akan melihat bagaimana Petral menjalankan fungsinya. Opsi yang tersedia adalah memperbaiki atau mengubah total.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya, Rini menyatakan pemerintah ingin Petral ditarik ke dalam negeri. Selama ini Petral bermarkas di Singapura dan kegiatan usahanya tidak transparan.
"Keinginan kami Petral itu ditarik ke dalam agar memudahkan sistem transparansi, soal pembelian dan supply chain. Tapi proses ini tidak mudah, dibutuhkan waktu 3 bulan untuk review seluruhnya," jelas Rini.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga sudah meminta Tim Reformasi Tata Kelola Migas yang dipimpin Faisal Basri untuk membuka lebar-lebar semua hal yang berhubungan dengan Petral.
(hds/hds)











































