"Kita harus mengambil added value sebanyak-banyaknya. Revitalisasi kilang yang ada, dan membangun yang baru. Termasuk oil tank," jelas Dwi kala dijumpai setelah mengikuti Pertamina Eco Run di kantor pusat Pertamina, Jakarta, Minggu (30/11/2014).
Bila tidak ada peremajaan atau pembangunan kilang baru, Dwi khawatir Indonesia mengalami krisis energi. "Revitalisasi dan membangun kilang baru sangat penting. Jadi kita tidak terlalu dipepet posisi krisis," tegasnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau bisa Pertamina bisa berinvestasi sendiri, ya dilakukan. Kalau tidak, kita harus menggandeng mitra strategis," tuturnya.
Sebelumnya, Menko Perekonomian Sofyan Djalil menyebutkan bahwa pembangunan kilang memang menjadi pekerjaan Pertamina ke depan. Pasalnya, saat ini kilang milik Pertamina sudah berusia tua. Akibatnya, efisiensi menjadi berkurang.
"Contoh saja avtur. Avtur produksi Pertamina jauh lebih mahal karena kilangnya sudah tua. Seandainya Pertamina punya kilang baru yang bagus, maka yang diimpor adalah minyak mentah (bukan BBM)," papar Sofyan.
(hds/hds)