Kinerja PLTA Gajah Mungkur Terganggu Sedimentasi

Kinerja PLTA Gajah Mungkur Terganggu Sedimentasi

- detikFinance
Minggu, 30 Nov 2014 09:47 WIB
Jakarta - Terbentuknya sedimentasi di dekat mulut bendungan selain mengakibatkan penurunan daya tampung efektif waduk, juga telah mengakibatkan terganggunya kinerja Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) yang terkoneksi dengan Waduk Gajah Mungkur, Wonogiri, Jawa Tengah.

"Dari 2 turbin yang ada, hanya 1 turbin yang dapat berfungsi," ungkap Pelaksana Administrasi PKSDA I BBWS Bengawan Solo Ari Kusbandono saat diwawancarai detikFinance, Sabtu (29/11/2014).

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono menerangkan bahwa akibat gangguan tersebut, PLTA yang sedianya mampu menghasilkan listrik sebesar 12,4 mega watt (MW) hanya mampu menghasilkan listrik separuhnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hal ini dikarenakan sedimentasi yang terbentuk semakin mendekati mulut bendungan (intake) yang mengalirkan air ke dalam saluran pemutar turbin. Bila dipaksakan untuk tetap beroperasi, sedimentasi berupa endapan lumpur dikhawatirkan dapat menyumbat saluran dan merusak turbin secara permanen.

"Kalau sedimentasi masuk ke intake, turbinnya bisa tersumbat. Terbayang kan bahayanya," tutur Basuki.

Diketahui pembangkit tersebut menggunakan penggerak turbin dengan tipe kaplan vertil 2 unit kali 6500 KW. Dalam kondisi normal, PLTA Wonogiri mampu mendistribusikan daya listrik hingga sebesar 12,4 MW.

Dengan jumlah tersebut seharusnya PLTA ini mampu berkontribusi menghasilkan listrik untuk Pulau Jawa dan sekitarnya. Pasalnya, PLTA ini terkoneksi dengan jaringan listrik Jawa-Madura-Bali (Jamali).

"Bila berfungsi optimal, maka Pulau Jawa akan dapat tambahan listrik yang murah dari sumber energi baru terbarukan," kata Basuki.

(dna/hds)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads