Harga BBM jenis RON97 turun 9 sen ringgit menjadi 2,46 ringgit atau sekitar Rp 8.600 per liter. Sementara harga BBM RON95 (setara Pertamax Plus di RI) turun 4 sen ringgit menjadi 2,26 ringgit atau sekitar Rp 7.900 per liter.
Tetapi, harga minyak diesel naik 3 sen ringgit menjadi 2,23 ringgit atau sekitar Rp 7.800/liter. Hal ini mengundang pertanyaan sejumlah pihak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami tidak tahu mengapa harga minyak diesel justru naik. Masyarakat juga pasti ingin tahu bagaimana pemerintah bisa keluar dengan harga ini," tegas Jong seperti dikutip dari The Star, Senin (1/12/2014).
Alvin Choong, Sekretaris Jenderal Persatuan Pengusaha-pengusaha Lori Selangor dan Kuala Lumpur, mengatakan harga minyak diesel untuk transportasi sekarang lebih tinggi dibandingkan untuk industri. Menurutnya, saat ini harga minyak diesel untuk industri adalah 2,1 ringgit (Rp 7.350) per liter.
"Jadi tidak ada pilihan selain menaikkan tarif. Namun saya rasa, dana hasil kenaikan harga kali ini akan digunakan untuk subsidi kala harga minyak diesel naik di masa depan," kata Choong.
Datuk Mohamad Ashfar Ali, Presiden Persatuan Pengusaha Bas (bus) Seluruh Malaysia, khawatir dengan nasib anggotanya. Di satu sisi, biaya operasional naik tetapi di sisi lain tarif angkutan harus mengikuti ketetapan pemerintah.
"Operator bus berada di bawah tekanan," ujarnya. Menurut Ashfar, setiap bulan satu bus menghabiskan 6.000-7.000 liter minyak diesel.
Datuk Paul Selvaraj, Sekretaris Jenderal The Federation of Malaysian Consumers Associations (FOMCA), menegaskan pemerintah harus menjelaskan alasan menaikkan harga minyak diesel. Pasalnya, ini terjadi kala harga minyak dunia sedang turun.
"Pemerintah harus memberi penjelasan yang kuat. Kami mendukung harga BBM disesuaikan dengan harga pasar, tapi harus konsisten," katanya.
Menurut Paul, masalah utama yang masih dihadapi Malaysia adalah transportasi publik. Dia menilai, sektor ini perlu mendapat prioritas dari pemerintah.
"Transportasi umum di sini harus diperbaiki dulu. Masyarakat perlu alternatif, terutama yang kurang mampu. Jangan sampai masyarakat tidak mampu terkena dampak kenaikan harga BBM," papar Paul.
Manokaran Mottain, Analis Alliance Bank, menilai sebenarnya kenaikan harga minyak diesel sudah sesuai perkiraan. "Mungkin ke depan harganya bisa turun, bila penurunan harga minyak dunia berlanjut," katanya.
(hds/hen)











































