Tahun Depan, JK Janji Lanjutkan Konversi BBM ke BBG

Tahun Depan, JK Janji Lanjutkan Konversi BBM ke BBG

- detikFinance
Jumat, 05 Des 2014 18:53 WIB
Tahun Depan, JK Janji Lanjutkan Konversi BBM ke BBG
Bojonegoro - Dalam beberapa tahun terakhir, pemerintah kerap menggaungkan program konversi Bahan Bakar Minyak (BBM) ke Bahan Bakar Gas (BBG). Namun nasib program ini juga cukup lama terkatung-katung.

Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mengatakan, pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) punya komitmen kuat untuk melanjutkan konversi BBM ke BBG. JK sendiri sudah berpengalaman menggenjot konversi minyak tanah ke elpiji 3 kg, dan cukup berhasil.

"Tadi sudah bahas dengan Menko Perekonomian, Menteri ESDM, Pertamina, SKK Migas, nanti kita lanjutan segera. Tapi harus ada pembangunan," kata JK dalam perjalanan kereta api Bojonegoro-Surabaya, Jumat (5/12/2014).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

JK berjanji pemerintah akan memulai program konversi tahun depan. "Tapi harus ada tambahan stasiun gas di mana-mana. Semua kendaraan umum kasih converter," ujarnya.

Untuk tahun pertama, lanjut JK, pemerintah akan membangun infrastruktur seperti SPBG. Pembangunan akan dilakukan serentak secara nasional.

"Tahun depan kita bangun infrastrukturnya, kira-kira butuh setahun itu semua. Tapi serentak nasional," sebutnya.

Ketika infastruktur telah terbangun, tambah JK, sebagai awalan konversi harus diterapkan untuk kendaraan umum. Kemudian untuk truk besar, dan bukan tidak mungkin kereta api.

"Kalau konversi itu di kendaraan itu harus umum dulu. Kedua kendaraan truk besar, termasuk kereta api. Ini pakai diesel kan bisa diganti dengan gas dan sebagainya," papar JK.

Menurut JK, pemerintah harus menjadi yang terdepan dalam program konversi BBM. "Harus pemerintah. Pengalaman kita dengan elpiji, harus dengan pemerintah, baru bisa jalan," tegasnya.

Untuk program konversi yang dimulai tahun depan, JK belum memperoleh gambaran kebutuhan dananya. Namun dia memberi gambaran bahwa konversi minyak tanah ke elpiji butuh dana sekitar Rp 14 triliun.

"Saya tidak tahu persis, tapi itu triliunan. Pengalaman dulu elpiji totalnya Rp 14 triliun," ucapnya.

Seharusnya, demikian JK, konversi BBM sudah mulai sejak tahun lalu. "Tapi tak dimulai," ujarnya.

(hds/dnl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads