"Biaya bangun PLTN itu memang mahal, tapi kita butuh. Contoh saja Uni Emirat Arab sudah menandatangani kontrak pembangunan PLTN sebanyak 4 unit dengan kapasitas 1.200 megawatt (MW), nilai kontraknya Rp 200 triliun. Artinya tiap unit 300 MW biayanya Rp 50 triliun," ujar Kepala Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) Djarot Sulistio Wisnubroto, ditemui di Kantornya, Kuningan Barat, Jakarta, Selasa (16/12/2014).
Namun, jika dibangunnya di Indonesia, biaya yang dikeluarkan tidak terlalu mahal, karena menyangkut upah buruh dan harga tanah yang tidak terlalu mahal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Djarot menambahkan, Dewan Energi Nasional (DEN) memperkirakan, Indonesia akan sangat butuh PLTN sebanyak 40 unit dengan kapasitas total 40.000 MW pada 2050.
"Kalau tidak sekarang dimulai kapan lagi? Bangun 1 unit PLTN itu butuh waktu 8 tahun, sementara 2050 kita butuh 40 unit dengan kapasitas masing-masing 1.000 MW," tutup Djarot.
(rrd/dnl)











































