RI Punya 70.000 Ton Cadangan Uranium, Tapi Tak Boleh Dipakai

RI Punya 70.000 Ton Cadangan Uranium, Tapi Tak Boleh Dipakai

- detikFinance
Selasa, 16 Des 2014 17:46 WIB
RI Punya 70.000 Ton Cadangan Uranium, Tapi Tak Boleh Dipakai
Pembangkit listrik tenaga nuklir di Prancis (foto: AFP)
Jakarta - Indonesia saat ini diperkirakan mempunyai 70.000 ton cadangan uranium, yang bisa menjadi sumber energi untuk Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN). Namun potensi tersebut tidak boleh dieksploitasi atau digunakan.

"Oleh Undang-undang Mineral dan Batu Bara, cadangan uranium itu tidak boleh dieksploitasi. Kalaupun ada eksploitasi, tanah jarang (rare earth) uraniumnya diambil dan disimpan. Hanya mineral tanah jarangnya saja diambil," jelas Kepala Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) Djarot Sulistio ditemui di kantornya, Jakarta, Selasa (16/12/2014).

Karena tidak boleh digunakan, lanjut Djarot, Batan harus mengimpor uranium untuk keperluan mereka. Namun, harga uranium diakuinya tidak mahal.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Harga emas sekarang berapa? Harga uranium hanya 1/100 dari harga emas," katanya.

Meski begitu, Djarot menegaskan uranium sangat berharga. Dari hanya 21 kg uranium, sudah dapat membangkitkan listrik dengan kapasitas 1.000 MW.

"Apalagi uranium ini bisa dibilang agak terbarukan, karena setelah digunakan sisa pembakarannya masih bisa digunakan lagi," tutupnya.

(rrd/hds)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads