"PLN telah meresmikan pengoperasian PLTU Sanggau berkapasitas 2x7 MW di Desa Sungai Batu, Kecamatan Kapuas, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat," kata Direktur Konstruksi dan Energi Baru Terbarukan PLN, Narsi Sebayang dalam keterangan tertulis, Jumat (19/12/2014).
Nasri mengatakan, ada tiga catatan penting dari beroperasinya PLTU Sanggau tersebut, salah satunya merupakan PLTU pertama yang dimiliki PLN di Kalimantan Barat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan beroperasinya PLTU Sanggau 2x7 MW, menambah pasokan listrik di Sanggau, saat ini beban puncaknya telah mencapai 20 MW, diharapkan dapat mengatasi defisit (kekurangan pasokan daya) yang selama ini dialami sistim Sanggau sebesar 3,5 MW dan sistim Sintang sebesar 2 MW.
Hal positif lainnya yang didapat dari kehadiran PLTU Sanggau ini adalah membantu PLN dalam upaya mengurangi pemakaian BBM untuk pembangkit listrik, termasuk di sistim Sekadau dan Balai Karangan yang selama ini menggunakan BBM untuk pembangkit diesel.
Potensi penghematan BBM (Solar HSD) dari beroperasinya PLTU Sanggau 2x7 MW diperkirakan mencapai 2.000 ton/bulan atau 24.000 ton/tahun.
Saat ini, komponen BBM dalam Biaya Pokok Produksi (BPP) di sistem Sanggau adalah Rp. 2.890/kWh, sedangkan jika menggunakan Batu Bara menjadi Rp. 1.000/kWh sehingga ada penghematan sebesar Rp. 1.890/kWh.
Bila PLTU Sanggau 2x7 MW dapat dioperasikan secara optimal pada beban rata-rata 10 MW, maka dalam 1 tahun, potensi penghematan yang bisa didapat dari beroperasinya PLTU ini adalah sekitar Rp. 165 miliar per tahun.
PLN Area Sanggau saat ini melayani lebih dari 206 ribu pelanggan yang tersebar di 6 unit pelayanan, yaitu : Rayon Sanggau Kota, Rayon Sekadau, Rayon Nanga Pinoh, Rayon Sintang, Rayon Putussibau dan Rayon Balai Karangan.
(rrd/ang)