Harga BBM Naik di 2014, Realisasi Anggaran Subsidi Hanya 91%

Harga BBM Naik di 2014, Realisasi Anggaran Subsidi Hanya 91%

- detikFinance
Senin, 05 Jan 2015 16:37 WIB
Jakarta - Dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara-Perubahan (APBN-P) 2014, pemerintah menganggarkan dana untuk subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM), Bahan Bakar Nabati (BBN), dan elpiji 3 kg sebesar Rp 246,5 triliun. Untuk subsidi BBM sendiri, anggarannya Rp 179,79 triliun.

Bambang Brodjonegoro, Menteri Keuangan, menyebutkan realisasi subsidi BBM tahun lalu tercatat Rp 164,84 triliun. Ini terdiri dari Premium Rp 91,4 triliun, Solar Rp 67,23 triliun, dan minyak tanah Rp 6,21 triliun. Artinya, realisasi subsidi BBM hanya 91,7% dari pagunya.

"Subsidi BBM itu dianggarkan Rp 179,79 triliun dan terealisasi Rp 164 triliun. Penyebabnya antara lain karena pengaruh ICP (harga minyak mentah Indonesia)," kata Bambang dalam konferensi pers di kantornya, Senin (5/1/2015).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sepanjang 2014, lanjut Bambang, rata-rata ICP adalah US$ 97/barel. Lebih rendah dari asumsi US$ 105/barel.

"ICP dari US$ 105/barel realisasinya cuma US$ 97/barel. Ini mengurangi anggaran subsidi BBM, tapi juga mengurangi penerimaan," kata Bambang.

Selain itu, tambah Bambang, kenaikan harga BBM jenis Premium dan Solar membantu menekan anggaran subsidi. Pada 18 November 2014, harga Premium dan Solar dinaikkan masing-masing sebesar Rp 2.000/liter.

Sementara kuota BBM bersubsidi yang tahun lalu ditetapkan 46 juta kiloliter (kl) diperkirakan akan terlampaui. Namun kelebihan ini akan ditanggung oleh PT Pertamina (Persero), bukan pemerintah.

"Kelebihan kuota BBM diperkirakan 900.000 KL, hanya sedikit. Itu akan ditanggung oleh Pertamina, pemerintah tidak membayarkan," kata Bambang.

(hds/hen)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads